BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah
Perkembangan teknologi
dari tahun ke tahun berkembang begitu cepat,sebagai contoh kecil ipad atau
gadget yang sudah tidak asing lagi kita dengar di kalangan masyarakat yaitu
cellular phone atau handphone, karan jaman sekarang ini hamper semua kalangan
tidak mengenal batas umur, waktu, ruang dan status social baik anak – anak,
remaja, orang tua, atau sekalipun pedagang dan lain – lain sudah tidak lepas
lagi dari namanya teknologi tersebut, kebutuhan hidup ini pun bisa saling
berhubung satu sama lain dengan sesame , bersosialisasi bahkan pratisme dan
gengsi pun sudah merupakan hal yang lumrah di era zaman sekarang.
Keinginan masyarakat dalam memilih
ponsel karena masyarakat tumbuh dalam suatu lingkungan yang telah mengembangkan
teknologi ponsel dengan seperangkat pemahaman dan nilai konsumen. Dengan adanya
budaya didalam masyarakat Indonesia membuat pengguna ponsel semakin ramai dan
banyak peminat untuk membeli. Hampir setiap orang tetap melakukan interaksi
dengan orang lain yang secara langsung atau pun tidak langsung juga akan
mempengaruhi minat pembeli mereka. Apalagi budaya masyarakat kita yang suka
mencoba hal baru dan mengikuti tren dimanfaatkan produsen ponsel yang dengan
gencar meluncurkan produk-produk baru berteknologi tinggi serta multifungsi.
Keberadaan sebuah merek handphone
didalam pikiran konsumen yang telah terpengaruh oleh aktifitas promosi yang
terintergasi dan meningkatkan kesadaran merek adalah sutu keberhasilan merek
handphone dalma rangka memperluas pasar.
Salah satu merek produk handphone yang sedang
berkembang saat ini adalah handphone Blackberry atau biasa disebut dengan smart
phone. Keberadaan handphone Blackberry pertama kali diperkenalkan di Indonesia
pada pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub.
Perusahaan Starhub merupakan pengejewantahan dari research In Motion ( RIM )
yang merupakan rekan utama Blackberry.
Kelebihan
dan kecanggihan dalam fitur / aplikasi pada ponsel Blackberry yaitu :
1. Push
email, email yang diterima tepat waktu dan tanpa memerlukan menekan tombol
apapun juga ( tanpa perlu refresh )
2. Akses
Internet tanpa batas di manapun dan kapanpun dengam biaya paket yang telah
ditetapkan oleh setiap operator.
3. Bisa
menyapa teman-teman di seluruh dunia bahkan mencari teman melalui jaringan
pertemanan seperti chatting via BBM ( Blackberry Messenger ) , Twitter,
Facebook, dan lain-lain.
4. Berita
dan Informasi nasional maupun internasional paling baru.
5. Dunia
dalam genggaman dalam artian informasi dapat diakses menggunakan alat
komunikasi yang mudah di bawa.
Banyak yang tidak mengetahui jika pada Blackberry
Massenger telah disediakan beberapa emoticon yang keren dan super lucu. Jadi anda
tidak perlu lagi untuk mendownload karena kita tinggal memilih salah satu dari
beberapa icon atau emoticon untuk dijadikan icon animasi avatar. Awalnya
emoticon tersebut tidak tampak seperti avatar, tapi ketika memilih salah satu
dari beberapa emocition, dapat melihat seperti apa bentuk dari emocition ini.
Untuk membuktikan bahwa icon pada avatar
telah berubah menjadi animasi emoticon anda dapat mencobanya dengan
mengecek profil BBM pada smartphone Blackberry lainnya dengan cara highlight
nama profil blackberry messenger pada list contac. Dalam penelitian ini akan
memfokuskan pada aplikasi atau fitur terbaru pada ponsel blackberry.
Berdasarkan uraian diatas maka lakukanlah suatu penelitian dengan judul “
ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BLACKBERRY “
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Faktor
– faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan konsumen dalam membeli Ponsel
Blackberry dikalangan mahasiswa Universitas Gunadarma ?
2. Bagaimana
tingkat kepuasan konsumen terhadap fitur Blackberry ?
1.3 Batasan Masalah
Batasan Masalah pada penulisan ilmiah ini,
populasinya adalah konsumen pengguna Blackberry pada Universitas Gunadarma
dengan jumlah responden 50 orang diambil secara random dan metode kuisioner dan
diambil dari tanggal 2 s/d 4 Juni.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah
diatas maka tujuan penelitian adalah
1. Untuk
menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap kepuasan
konsumen membel ponsel Blackberry dikalangan mahasiswa Universitas Gunadarma.
2. Untuk
mengetahui tingakt kepuasan konsumen pengguna Blackberry dikalangan mahasiswa
Universitas Gunadarma.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi
pengembagan imu pengetahuan utamanya teori temtang Manajemen Pemasaran yang
berkaitan dengan hubungan antara pengaruh psikologis konsumen terhadap kepuasan
konsumen.
2. Bagi
perusahaan untuk memberikan masukan berkaitan dengan kebajikan perusahaan,
khususnya bagian pemasar yang berhubungan dengan variable – variable atau
faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen.
1.6 Hipotesis
Ho :
Konsumen pengguna ponsel Blackberry merasa tidak
puas terhadap fitur yang digunakan
Ha : Konsumen pengguna ponsel Blackberry
merasa puas terhadap fitur yang di gunakan.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 Dimensi
Relantionship Marketing
Relationship marketing adalah
pertumbuhan , pengembangan , pemeliharaan dalam jangka panjang yang menimbulkan
hubungan biaya efektif dengan pelanggan , pemasok , karyawan dan rekan – rekan
lain yang saling menguntungkan ( Tandjung, 2004 dalam ferisca & Melly.T ).
Menurut Keegan & Duncan Relationship marketing is an approach to marketing
with its customers that promote both the company’s longterm growth and the
customer’s maximum satisfaction (Keegan, Motiarty, & Duncan), yang kurang
lebih memiliki arti bahwa relationship marketing
adalah cara usaha pemasaran pada pelanggan
yang meningkatkan pertumbuhan jangka panjang perusahaan dan kepuasan maksimum
pelanggan. Pelanggan yang baik merupakan suatu aset di mana bila ditangani dan
dilayani dengan baik akan memberikan pendapatan dan pertumbuhan jangka panjang
bagi suatu badan usaha.
Relationship marketing menurut Kotler dan Armstron adalah the process of creating, maintaining and enchanging strong, value laden relationships with customers and other stockholder. yang kurang lebih memiliki arti bahwa relationship marketing adalah proses mencipta, memelihara dan mengalihkan keunggulan, muatan nilai hubungan antara pelanggan dan pemegang saham lainnya. Jadi setiap badan usaha atau perusahaan dalam melakukan hubungan dengan pelanggan sangat membutuhkan proses relationship marketing.
Relationship marketing menurut Kotler dan Armstron adalah the process of creating, maintaining and enchanging strong, value laden relationships with customers and other stockholder. yang kurang lebih memiliki arti bahwa relationship marketing adalah proses mencipta, memelihara dan mengalihkan keunggulan, muatan nilai hubungan antara pelanggan dan pemegang saham lainnya. Jadi setiap badan usaha atau perusahaan dalam melakukan hubungan dengan pelanggan sangat membutuhkan proses relationship marketing.
Strategi
relationship marketing dapat dijalankan dengan baik apabila pelanggan yang
dimiliki oleh perusahaan mempunyai persyaratan sebagai berikut Chan (2003):
- Pelanggan di masing-masing peringkat apabila mempunyai profil berbeda antara satu dengan lainnya.
- Pelanggan pada masing-masing peringkat apabila bisa memberi value ( nilai ) secara proporsional terhadap pelayanan yang diterimanya, perusahaan tentu lebih senang untuk melayani pelanggan istimewa yang menginginkan kecepatan pelayanan dan personalitas sebagai atribut yang diprioritaskan dibandingkan pelanggan biasa, yang lebih mementingkan harga murah.
- Pelanggan pada masing- masing peringkat apabila memiliki perbedaan alam pemberian respons atau tanggapan terhadap setiap penawaran perusahaan.
Tiga jalan bagaimana relantionship marketing bisa berkembang menurut Ford
et al ( 2003 ) yaitu :
- Interaction Customer Relantionship, dimulai dari kontak pertama antara sebuah kelompok lain , dimana interaksi tersebut merupakan komunikasi dua arah.
- Coordinating activities , interaksi antara dua perusahaan yang berbeda membutuhkan koordinasi aktivitas yang membantu terjalinnya hubungan yang alami.
- Adaptations , inti utama dari bisnis yang dilakukan oleh perusahaan adalah menciptakan kepuasan bersama. Tidak ada hubungan yang dilakukan tanpa melalui adaptasi karena adaptasi dapat menciptakan kondisi yang menguntungkan.
2.1.1 Relantionship Marketing :
Menurut Tandjung ( 2004 ) empat dimensi relantionship marketing adalah :
1.
Bonding
Ketergantungan antara kedua belah pihak harus cukup kuat, sehingga hubungan
keduanya dapat bertahan lama. Seorang pelanggan bila merasa tidak memiliki
ketergantungan yang kuat terhadap penjual , maka kemungkinan pelanngan tersebut
akan sering berganti pemasok
2.
Empahty
Seorang penjual harus memiliki kepedulian (empathy) kepada pelanggan,
artinya seorang penjualan hendaknya peduli terhadap permasalahan yang dihadapai
pelanggan dan memperhatikan sudut pandang pelanggan dalam mengatasi suatu
masalah.
3.
Recipcity
Hubungan jangka panjang haruslah saling memberi dan menerima. Artinya, baik
penjual maupun pelanggan sama-sama mendapat keuntungan. Pelanggan yang
menginginkan diskon besar, tentunya harus mengimbangi dengan pembayaran tunai.
4.
Trust
Trust lebih dari sekedar believe, meskipun kedua kata tersebut memiliki
arti yang hampir sama. Masing-masing pihak bila memiliki komitmen yang kuat,
maka akan menciptakan rasa sangat percaya (trust) dan memperkuat hubungan.
2.1.2 Komponen Relantionship Marketing
Lima Komponen Relationship Marketing Menurut Parasuraman,Berry, dan
Zeithmal :
1.
Core Service Performanca
Merupakan kemampuan yang dimilimi oleh pemasar untuk memberikan kinerja
inti layanan kepada pelanggan sebagai dasar membangun hubungan jangka panjang
antara organisasi dengan pelanggan. Kinerja suatu layanan sangat diharapkan
pelanggan untuk memenuhi harapannya. Pelanggan yang harapannya terpenuhi
melalui kinerja layanan yang diberikan perusahaan maka pelanggan akan puas dan
akhirnya menjadi royal.
2.
Recognition
Perusahaan mengenal dan memperhatikan setiap kontribusi yang diberikan oleh
anggota. Itulah sebabnya perusahaan hendaknya memberikan penghargaan kepada
para anggota atas kontribusi positif yang diberikan anggota. Sekecil apapun
kontribusi yang diberikan pelanggan kepada perusahaan hendaknya dihargai ,
karena hal itu merupakan apresiasi perusahaan kepada pelanggan dan sekaligus
memanjakan pelanggan agar loyal kepada perusahaan.
3.
Enhancement of member interdepence
Pengembangan keterkaitan pelanggan merupakan aktivitas relationship
marketing yang memfasilitasi pelanggan untuk dapat meningkatkan keterkaitan
antara pelanggan dengan perusahaan, perusahaan dengan pemasok, sehingga
menimbulkan pertukaran nilai bagi perusahaan. Perusahaan hendaknya dapat
menarik pelanggan-pelanggan baru, baik pelanggan potensial maupun pelanggan
dari perusahaan pesaing. Itulah sebabnya, perusahaan harus mempertinggi
kepuasan pelanggan, agar pelanggan merasa diperhatikan, sangat dibutuhkan, yang
pada akhirnya akan bersedia dengan senang hati mempromosikan usaha perusahaan
kepada rekan-rekan pelanggan yang lain.
4.
Dissemination of organizational
knowledge
Desiminasi (penghamburan) pengetahuan perusahaan kepada pelanggan dapat
menciptakan kedekatan perusahaan dengan pelanggan maupun pemasok, sehingga
dapat mensosialisasikan akan nilai, tujuan, dan budaya perusahaan. Penghamburan
di sini dapat berarti perusahaan dengan senang hati memberikan pengetahuan,
pengalaman, dan saran yang baik kepada setiap pelanggan atau anggota
organisasi.
5.
Reliance on external member ship
requirements
Kepercayaan pada keanggotaan luar yang dikehendaki perusahaan. Hal ini
tentunya menuntut perusahaan untuk memberikan layanan yang terbaik kepada
anggota intern terlebih dahulu, agar dapat menarik anggota lain (baru) seperti
yang dikehendaki. Perusahaan hendaknya dapat memuaskan harapan para anggotanya,
karena para anggota yang puas akan dengan senang hati mempromosikan usaha
perusahaan kepada teman – teman nya yang lain.
2.1.3 Manfaat Relantionship Marketing
Menurut
Kotler dan Amstrong suatu relationship marketing mengandung tiga manfaat, yaitu
manfaat ekonomis, sosial, dan status, yang secara singkat dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1.
Manfaat Ekonomis
Pendekatan
pertama untuk membangun suatu hubungan nilai dengan pelanggan adalah menambah
manfaat-manfaat keuangan atau ekonomis. Manfaat ekonomus dapat berupa
penghematan biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan potongan-potongan khusus.
2.
Manfaat Sosial
Meskipun
pendekatan dengan menambah manfaat ekonomus seperti di atas
dapat membangun preferensi konsumen, namun hal ini dapat mudah ditiru oleh para
pesaing satu badan usaha dengan yang lainnya hampir sama dalam pendekatannya.
Sehingga dalam pendekatan ini, badan usaha kita harus berusaha meningkatkan
hubungan social mereka yaitu dengan memberikan perhatian kepada para pelanggan
dengan mempelajari kebutuhan dan keinginan pelanggan secara individual.
3.
Status
Pendekatan
ketiga untuk membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan adalah menambah
status. Maksudnya , bahwa badan usaha memberikan pendekatan atau program yang
terstruktue yang dapat menari minat konsumen untuk mau terlibat menjadi anggota
kartu keanggotaan.
2.2 Definisi Jasa
Pengetian
Jasa adalah semua tindakan atau kegiatan yang dapat tawarkan oleh satu pihak
kepada pihak lainnya yang tidak berwujud dan tidak menyebabkan kepemilikan
apapun. Beberapa hal berikut merupakan karakteristik dari jasa, yaitu
intangible atau tidak terlihat. Tidak terpisahkan, antara jasa yang
disediakan dengan penyedia jasa. Kemudian bervariasi, dalam hal ini adalah
standar nilai dari suatu jasa terhadap pelanggan adalah berbeda-beda. Dan yang
terakhir adalah mudah lenyap,
karena jasa hanya ada ketika proses transaksi antara penyedia jasa dan
pelanggan berlangsung. Setelah itu jasa akan hilang. Berbeda halnya dengan
produk yang dapat dimiliki setelah transaksi terjadi. Kualitas jasa atau
layanan merupakan tingkat kesenjangan antara harapan atau keinginan pelanggan
dengan persepsi atau performansi yang telah mereka rasakan.
Sifat dan
klasifikasi Jasa Penawaran jasa dibedakan dalam lima kategori, yaitu:
1.
Penawaran barang berwujud murni,
contohnya adalah sabun, shampo.
2.
Penawaran barang berwujud disertai
jasa, contohnya penjualan produk komputer dimana pelanggan membutuhkan instaasi
atau servis komputer yang sudah dibelinya.
3.
Campuran, dimana porsi antara produk
dan jasanya seimbang, contohnya adalah penawaran makan direstaurant dimana
pelanggan memesan makan disertai dengan kebutuhan pelayanan yang memuaskan.
4.
Jasa Utama disertai barang tambahan,
contohnya adalah perusahaan jasa travel yang menjual jasa transportasi disertai
produk tambahan misalnya makanan yag disajikan dengan merek tertentu.
Selain itu jasa dapat dibedakan dalam empat kategori. pertama berbasis orang / peralatan,
contohnya adalah jasa pencucian mobil yang menggunakan tenaga orang juga mesin.
Kedua adalah jasa yang
menghadirkan klien, dalam arti bahwa penjualan jasa tidak dapat dilakukan
tanpa kehadiran klien, misalnya saja jasa cukur rambut. Ketiga adalah jasa yang memiliki porsi berbeda-beda dalam
penjualannya sesuai dengan kebutuhan, contohnya adalah akan brbeda pelayanan
antara dokter pribadi dan dokter umum ditinjau dari kekhususan pelayanannya.
Dan yang terakhir adalah Jasa yang berbeda dalam tujuan dan kepemilikannya.
Strategi
Pemasaran Perusahan Jasa salah satunya dapat dilihat dari bauran pemasaran
yaitu product, price, place atau distribution dan promotion sangat membantu
dalam pemasaran suatu produk. Namun dalam pemasaran jasa yang sebagian besar
berhubngan langsung dengan manusia sehingga membuat perbedaan atas hasil
kepuasan pelanggan. Untuk itu pemasaran jasa perlu memperhatikan unsur
lainnya yaitu people, physical evidence dan process.
Pelayanan
yang baik dari penyedia jasa ( people ) akan membentuk suatu physical evidence
pada pelanggan akibat process pemberian jasa yang dilakukan sangat baik. Dari
physical evidence yang telah terbentuk memungkinkan untuk peningkatan jumlah
pelanggan yang ingin menggunakan jasa layanan yang sama. Mengelola Mutu Jasa
Terdapat suatu strategi yang dapat ditempuh dalam memenangkan persaingan dengan
pesaing usaha yaitu dengan cara menyampaikan layanan yang bermutu tinggi secara
konsisten dibanding para pesaing dan lebih tinggi daripada harapan pelanggan.
Untuk menghindari kegagalan dalam penyampaian jasa, perlu diperhatikan
kesenjangan-kesenjangan yang mungkin terjadi, diantaranya sebagai berikut :
1.
Kesenjangan terjadi antara
persepsi manajemen dan spesifikasi mutu jasa.
2.
Kesenjangan terjadi antara
spesifikasi mutu dengan cara penyampaian jasa.
3.
Kesenjangan terjadi antara
penyampaian jasa dan komunikasi internal.
4.
Kesenjangan yang terjasi antara
jasa yang dialami dengan jasa yang diharapkan ( persepsi konsumen ).
Selain
kesenjangan ternyata perubahan faktor lingkungan juga mempengaruhi
perkembangan sektor jasa. antara lain adalah:konsumen, pesaing,
teknologi-inovasi, globalisasi, ekonomi, pemerintah dan sosial budaya. Diantara
faktor lingkungan tersebut, maka perkembangan teknologi (informasi dan
komunikasi) oleh banyak kalangan dikatakan sebagai faktor lingkungan yang
paling banyak mempengaruhi sektor jasa. Teknologi ini sangat membantu sektor
jasa untuk mengelola bisnisnya secara efisien sesuai dengan semangat cost
cutting. Selain itu meningkatnya sektor jasa juga dipicu beberapa faktor
pendorong yaitu: meningkatnya tuntutan konsumen terhadap kualitas, pengurangan
biaya, pelayanan jasa, konsumen internal, peningkatan produksi dan
berkembangnya organisasi Nirlaba. Perkembangan sektor jasa kedepan akan
menunjukkan pertumbuhan signifikan karena adanya perkembangan teknologi
internet, digitalisasi dan komunikasi sehingga jarak bukan merupakan kendala
karena komunikasi dan informasi dapat dijalin melalui click mouse.
2.3 Definisi Pemasaran Jasa
Jasa yang
berbeda dengan good (produk) karena secara kasat mata tidak dapat dilihat
menimbulkan berbagai permasalahan dalam mengembangkan strategi pemasaran.
Seperti yang dikemukakan oleh Kotler bahwa jasa merupakan setiap tindakan atau
kegiatan yang dapat ditawarkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar