Senin, 29 Oktober 2012

Contoh Peyimpangan Goog Corporate Governance


GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Sebelum membahas tentang perusahaan yang belum menerapkan Good Corporate governance ( GCG ) ini , saya akan sedikit mengulas / mengingat kembali arti dari GCG tersebut .
Good corporate governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem ekonomi pasar. Ia berkaitan erat dengan kepercayaan baik terhadap perusahaan yang melaksanakannya maupun terhadap iklim usaha di suatu negara. Penerapan GCG mendorong terciptanya persaingan yang sehat dan iklim usaha yang kondusif. Oleh karena itu diterapkannya GCG oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia sangat penting untuk menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan. Penerapan GCG juga diharapkan dapat menunjang upaya pemerintah dalam menegakkan good governance pada umumnya di Indonesia. Saat ini Pemerintah sedang berupaya untuk menerapkan good governance dalam birokrasinya dalam rangka menciptakan Pemerintah yang bersih dan berwibawa.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, pada tahun 2004 Pemerintah telah mengubah Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance menjadi Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) yang terdiri dari Sub-Komite Publik dan Sub-Komite Korporasi. Salah satu tugas penting dari Sub-Komite Korporasi adalah menciptakan pedoman bagi dunia usaha dalam menerapkan GCG. Pedoman GCG merupakan panduan bagi perusahaan dalam membangun, melaksanakan dan mengkomunikasikan praktek GCG kepada pemangku kepentingan. Oleh karena itu, saya menyambut baik diselesaikannya penyempurnaan Pedoman Umum GCG oleh KNKG. Pedoman Umum GCG ini bukan merupakan peraturan perundangan, tetapi berisi hal-hal sangat prinsip yang semestinya menjadi landasan bagi perusahaan yang ingin mempertahankan kesinambungan usahanya dalam jangka panjang dalam koridor etika bisnis yang berlaku. Oleh karena itu, dengan Pedoman Umum GCG ini, masing-masing perusahaan diharapkan mempraktekkan GCG atas dasar kesadaran sendiri. Saya menghimbau agar asosiasi dan lembaga yang terkait dengan pemeliharaan kesehatan perusahaan dapat berperan dalam mensosialisasikan dan mendorong
perusahaan-perusahaan untuk menjalankan GCG. Selain itu, regulator juga diharapkan dapat mengadopsi prinsip-prinsip yang termuat di Pedoman Umum GCG ini dalam membuat peraturan-peraturan sehingga mendukung meluasnya praktek GCG di Indonesia.
          Prinsip dasar untuk melaksakan Good Corporate Governance :
1.     Negara dan perangkatnya menciptakan peraturan perundang-undangan yang menunjang iklim usaha yang sehat, efisien dan transparan, melaksanakan peraturan perundang-undangan dan penegakan hukum secara konsisten (consistent law enforcement).
2.      Dunia usaha sebagai pelaku pasar menerapkan GCG sebagai pedoman dasar pelaksanaan usaha.
3.     Masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa dunia usaha serta pihak yang terkena dampak dari keberadaan perusahaan, menunjukkan kepedulian dan melakukan kontrol sosial (social control) secara obyektif dan bertanggung jawab.
Penegakan internal dalam pelaksanaan GCG dilakukan melalui 3 tahap.
Ø Tahap pertama adalah meningkatkan komitmen bersama untuk melaksanakan prinsip-prinsip Corporate Governance (TARIF). Untuk tujuan ini perlu dikembangkan rambu-rambu yang mengatur struktur perusahaan, sistem, prosedur dan sebagainya. Tujuannya adalah untuk mematuhi semua ketentuan dan kesepakatan dalam menerapkan prinsip GCG, baik yang wajib maupun yang bersifat sukarela.
Ø Tahap kedua adalah melaksanakan dan membangun perusahaan yang terkendali. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun sistem kontrol internal dan pengendalian risiko, termasuk pelaksanaan WBS.
Ø Tahap ketiga perusahaan berupaya mengaktualisasikan seluruh kegiatan bisnis yang beretika, sebagai perwujudan warga masyarakat yang baik. Pada tahap ini kegiatan CSR menjadi bagian dari strategis bisnis perusahaan. Pada akhirnya, tujuan perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan dan pengembangan bisnis yang berkelanjutan yang juga merupakan kepentingan dari semua pemangku kepentingan.

Kegagalan Penerapan GCG Pada Perusahaan Publik di Indonesia
Pentingnya penerapan GCG dalam suatu perusahaan baru diakui oleh
banyak pihak setelah terjadi skandal korporasi terbesar pada beberapa perusahaan raksasa di Amerika seperti Enron Corporation, Healthsouth, Tyco, dan WorldCom yang telah menurunkan tingkat kepercayaan investor dan publik terhadap perusahaan.25 Enron merupakan sebuah perusahaan terbesar ketujuh di Amerika Serikat. Masyarakat Amerika pada saat terjadinya peristiwa tersebut akan selalu menyempatkan diri untuk membaca artikel tentang skandal korporasi yang terbesar sepanjang sejarah Amerika Serikat. Media televisi maupun media cetak lainnya melaporkan secara berkesinambungan tentang bagaimana perusahaan-perusahaan bonafid seperti Enron, WorldCom, Global Crossing dan Qwest telah menyesatkan publik tentang laporan pertumbuhan keuangan dan pendapatannya, yang dipergunakan untuk menaikkan nilai saham dan mempertahankan rating perusahaan yang diberikan oleh para analis. Beberapa tindakan penyalahgunaan corporate governance yang dilakukan oleh para organ perusahaan tidak hanya dapat menyesatkan pemegang saham mengenai prospek dan kinerja perusahaan, tetapi juga pihak lain yang terkait seperti kreditur, pegawai, buruh, dan masyarakat. Hal ini tentu saja dapat berdampak pada menurunnya harga saham perusahaan. Para pekerja kehilangan pekerjaan, dan yang lebih ekstrim adalah perusahaan tersebut menjadi pailit.27
Di Indonesia, GCG mulai banyak diterapkan pada perusahaanperusahaan setelah terjadinya krisis moneter 1997. Para pengamat ekonomi menyatakan bahwa krisis moneter terjadi karena adanya pola praktik corporate governance yang buruk di negara-negara Asia khususnya di Indonesia. Untuk itu, sebagian besar negara Asia pada saat ini telah mulai menerima dan menyadari bahwa mereka membutuhkan suatu perbaikan atau reformasi dalam pasar, perusahaan, dan pemerintahan mereka. Setelah sepuluh tahun berlalu, dapat dilihat pertumbuhan negara-negara yang pernah terkena krisis moneter. Korea Selatan yang mengalami kejahatan finansial yang melibatkan para eksekutif puncak, kini telah pulih. Hal yang sama juga terlihat di Thailand dan negara-negara Asean lainnya. Sedangkan Indonesia, masih dalam proses perbaikan yang dapat dikatakan lambat. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Asian Corporate Governance Association (ACGA), Pricewaterhouse Coopers, dan Mc Kinsey & Co, menemukan beberapa persoalan yang menghambat penerapan GCG di
Indonesia, antara lain :
1.     Praktik-praktik perusahaan yang dibiayai oleh perbankan milik
kelompok usahanya sendiri serta adanya pinjaman jangka pendek dari
luar negeri. Praktik ini mempengaruhi exchange rate dan pinjaman yang
digunakan untuk spekulasi dalam bidang usaha yang tidak
menghasilkan devisa. Hal ini menyebabkan kesulitan perusahaan
dalam mengembalikan utangnya ketika terjadi krisis moneter;
2.     Dominasi pemegang saham;
3.     Tidak efektifnya kinerja regulator dan lembaga-lembaga keuangan dan
4.    Lemahnya perlindungan terhadap kreditur dan investor.
Survei lain yang dilakukan oleh konsultan Asian development Bank (ADB) membuktikan bahwa 310 emiten yang tercatat di BEJ pada 20 Oktober 2001, hanya ada 8 emiten yang telah memenuhi standar GCG yang baik. Kedelapan emiten tersebut adalah PT Antam Tbk., PT Bank Universal Tbk., PT Unilever Tbk., PT Bank NISP Tbk., PT Tambang Timah Tbk., PT Bank Niaga Tbk., PT Bank Astra International Tbk., dan PT Bank BCA Tbk. Penerapan GCG pada perusahaan publik di Indonesia dapat dikatakan gagal untuk diterapkan. Padahal, kehadiran GCG di Indonesia merupakan hal yang vital sebagai salah satu solusi untuk menciptakan kegiatan berusaha yang kondusif dan dapat menghindarkan segala bentuk skandal dalam suatu perusahaan, terutama di Indonesia yang merupakan negara dengan budaya korupsi yang sangat tinggi dan etika berusaha yang rendah.

Analisis :
Bahwa empat komponen utama yang diperlukan dalam konsep Good Corporate Governance, yaitu fairness, transparency, accountability, dan responsibility. Keempat komponen tersebut penting karena penerapan prinsip Good Corporate Governance secara konsisten terbukti dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan dan juga dapat menjadi penghambat aktivitas rekayasa kinerja yang mengakibatkan laporan keuangan tidak menggambarkan
nilai fundamental perusahaan.


sumber :
Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance. 2004. Pedoman Good Corporate Governance Perbankan Indonesia.

Minggu, 14 Oktober 2012


Perbandingan atau kelebihan dari provider Telkomsel
Untuk mendapatkan koneksi internet saat ini, sangat bangat pilihan yang dapat kita pilih. Tentunya dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berdasarkan pengalaman saya menggunakan beberapa provider yaitu Telkomsel dengan kartu As, IM3/Mentari, Mentari Sakti, dan terakhir Axis.
Saya menyebutkan provider dengan pengulangan yang berarti bahwa saya menggunakan fasilitas yang berbeda dari provider tersebut. Telkomsel misalnya memberikan fasilitas GPRS, Edge, 3G dan HSDPA dengan pilihan menggunakan fasilitas default melalui kartu keluaran mereka yaitu, AS dan SIMPATI untuk pra bayarnya. IM3/Mentari berbeda dengan Mentari Sakti dari segi tarif.
Hasil percobaan dengan 3 provider tersebut (berdasar mana yang terlebih dahulu dicoba) adalah sebagai berikut
  1. IM3/Mentari
    Pertama mencoba akses GPRS menggunakan kartu IM3/Mentari cukup memuaskan dengan tarif 1 rupiah per Kb. Kita mesti pintar-pintar menggunakan web browser agar hemat pulsa, yaitu dengan menonaktifkan image load dan java maupun javascript. Didukung oleh kualitas dan jangkauan jaringan yang memuaskan, kita bisa terhubung ke internet di manapun. Dengan jangkauan GPRS, EDGE, 3G dan HSDPA yang semakin luas kita bisa merasakan kecepatan yang luar biasa.
  2. Telkomsel dengan kartu As/Simpati
    Jangan kaget kalau pulsa Anda tersedot begitu cepat kalau menggunakan fasilitas internet AS/Simpati karena tarifnya yang 12 Rupiah/Kb. Artinya, 12 kali lipat dari IM3/Mentari. Dan itu artinya 12 kali lebih cepat pulsa Anda habis. Dari pengalaman saat mencoba koneksi dengan kartu As. pulsa 5000 tinggal 500 rupiah hanya dengan membuka halaman Google dengan pencarian kata “bodong”. Begitu diload langsung terima sms dari 222 kalau pulsa sudah tidak mencukupi untuk melakukan koneksi data. Langsung kapok deh. Apalagi isi ulang pulsa kartu As lebih mahal dari yang lain.
  3. Mentari Sakti
    Dikira sama tarifnya dengan IM3/Mentari, ternyata tarif internetnya 5 rp/Kb. Walaupun starter packnya cuma seharga 5000 untuk pulsa 10.000. Masih lebih untuk pake IM3 yang starter packnya 8000.
  4. Telkomflash
    Fasilitan baru dari telkomsel. Bisa menggunakan kartu halo dengan bandwitdh 256, per bulan 125 ribu per bulan atau menggunakan kartu AS atau Simpati dengan memotong pulsa yang ada sesuai dengan paket yang kita pilih. Untuk 5000, mendapatkan kuota 5 M, 10000 mendapatkan kuota 10 M, 20000 mendapatkan kuota 30 M. Artinya yang termahal adalah 1 Rp/Kb. Seimbang dengan IM3/Mentari. Dengan dukungan jaringan dan jangkauan yang luas, akses internet kita tak terbatas. Apalagi kalau didukung dengan Handphone atau modem yang support 3G atau HSDPA di jaringan yang juga mendukung, kita akan mendapatkan koneksi dengan kecepatan tinggi.
  5. Axis
    Operator baru yang memberikan tarif internet termurah yaitu 0,1 Rp/Kb dengan keterbatasannya.Terbatas 10M per hari (kelebihan dihitung 1 Rp/kB), terbatas jaringannya. Untuk yang di kota-kota besar cukup menguntungkan. 10 kali lebih banyak yang bisa didapat dari provider yang lain.
Dari pengalaman di atas saya mengambil keuntungan dengan menggunakan IM3/Mentari dan Telkomflash untuk koneksi di mana saja di luar jangkauan Axis. Dan tentu saja menggunakan Axis bila jaringan telah tersedia (di kota-kota). Internet di mana saja dan kapan saja. Telkomsel layak menjadi kebanggaan milik bangsa. Kebanggaan ini dituturkan salah satu mitra Telkomsel yang telah enam tahun bermitra. Sunyoto, pemilik Polaris ACC yang menggeluti bisnis grosir aksesori HP, kartu perdana, serta pengisian pulsa di Jalan Gatot Subroto, Nomor 04, RT 01 Jambi, membuktikan keunggulan penjualan produk Telkomsel di tengah pasar seluler yang kian ketat. “Jelas Telkomsel yang tertinggi, dan selalu memberi keuntungan” ujar Sunyoto, ramah.
Selalu lebih tingginya penjualan produk Telkomsel, dibandingkan penjualan produk dari provider lainnya, selain karena jumlah pelanggan Telkomsel yang besar, jaringan terluas dan memberikan pelayanan bagi pelanggan Telkomsel, Telkomsel juga merupakan provider yang paling pertama lebih dikenal dan diingat pengguna seluler. “Telkomsel juga punya cara untuk mempertahankan pelanggannya. Sehingga jumlah pelanggan Telkomsel tetap besar,” ujar Sunyoto, yang merasa nyaman menjadi mitra Telkomsel dengan menjual produk-produk Telkomsel.
Penjualan produk Telkomsel, terutama transaksi pengisian pulsa untuk nomor Telkomsel memiliki omset penjualan hingga mencapai 80 persen dari total omset penjualan pulsa isi ulang elektrik di konternya. Sementara itu, penjualan kartu perdana Telkomsel, baik kartu Simpati maupun Kartu As, omzet penjualannya selalu lebih tinggi. “Ya, karena penjualan untuk Telkomsel lebih tinggi dari (provider) lainnya. Tentu saja, omzet dan keuntungan dengan menjual produk Telkomsel lebih untung dan paling diminati,” papar Sunyoto.
Dengan penjualan produk Telkomsel yang selalu memberikan omzet tertinggi setiap harinya secara kontinu, hal tersebut sangat menguntungkan Sunyoto. Sehingga pengembangan bisnis seluler yang dikelolanya semakin baik, dan membuatnya termotivasi untuk terus menjual dan melayani pelanggan Telkomsel terkait pengisian pulsa melalui M-Kios maupun penjualan kartu perdana Telkomsel. Berkat support atas penjualan produk Telkomsel yang selalu mencapai pada angka tertinggi. “Apalagi, tiap transaksi untuk melakukan pengisian pulsa ke nomor Telkomsel selalu lancar dan sangat kecil ada gangguan,” ujarnya.
Untuk terus menjaga kepercayaan terhadap mitra, Telkomsel selalu melakukan kunjungan. Seperti yang dilakukan Telkomsel di Polaris ACC. Bahkan, sharing mengenai promo terkini, apa yang layak diluncurkan dan akan diterima pelanggan, sering dilakukan Telkomsel saat berkunjunga. Sharing tersebut termasuk, masukan lainnya untuk kebaikan Telkomsel agar tetap memberikan layanan terbaik bagi pelanggan.
Terkait keunggulan Telkomsel yang diakui oleh salah satu mitra Telkomsel tersebut menjadi penggugah agar Telkomsel tetap menjadi yang terbaik. Terutama, karena Telkomsel telah memperoleh pengakuan sebagai yang terbaik untuk kategori merek di ajang Top Brand Award, Indonesia Brand Champion Award, dan Word of Mouth Marketing Award, serta meraih predikat sebagai Indonesia’s Most Favorite Youth Brand.


Untuk memberikan pelayanan yang terbaik, Telkomsel juga selalu memberikan paket promo bagi pelanggan pengguna produk Simpati, program Ngobrol Tanpa Batas dari Simapti tersebut menunjukkan bahwa Telkomsel memberikan layanan lebih kepada pelanggan. Sebab, pelanggan dapat menelpon tanpa batas dengan biaya yang sangat murah. Selain memberikan kenyamanan berkomunikasi dengan tarif yang murah. Untuk menikmati tarif hemat ini, pelanggan cukup melakukan registrasi dengan menghubungi *999*55#OK, lalu ikuti petunjuk selanjutnya. Selain itu, pelanggan juga dapat mengaktifkan dengan cara mengirim SMS dengan mengetik TM<spasi>TB kirim ke 8999.
Waktu untuk melakukan registrasi adalah mulai pukul 01.00 s/d 12.00. Setelah  mendapatkan konfirmasi tentang keberhasilan pendaftaran layanan, maka akan dilakukan  pengurangan pulsa Rp 1.500 dan pelanggan dapat menikmati nelpon berkali-kali hingga 100 menit, dengan ketentuan 98 menit ke sesama pelanggan Telkomsel dan dua menit ke seluruh operator, yang dapat digunakan mulai pukul 01.00-17.00. Tarif promo ini tidak berlaku untuk video call.
Telkomsel juga dalam memberikan kenyamanan pelanggan yang memanfaatkan layanan paket  promo  Telkomsel, telah menyiapkan jaringan berkualitas yang didukung lebih dari 44 ribu Base Transceiver Station (BTS) yang meng-cover sekitar 97 persen wilayah populasi Indonesia. Yang pasti dengan menggunakan produk Telkomsel kenyamanan dan layanan hal yang sangat di utamakan oleh operator yang paling Indonesia ini.
Internet menjadi kebutuhan primer bagi sebagian orang, termasuk saya :) namun, apalah daya, kecepatan internet di Negara kita amat jauh dibandingkan dengan negara lain, bukan hanya jauh kecepatan koneksinya tapi juga harga tarifnya :(

Sebagian dari kita pasti sudah berganti-ganti provider untuk melihat dan merasakan mana yang lebih baik. Saya sendiri sampai saat ini baru mencoba 4 operator saja, yaitu Smart, Indosat M2, Three, dan terakhir Telkomsel Flash.

Pada kesempatan kali ini saya hanya akan berbagi tentang Telkomsel Flash saja, mungkin next time akan saya bagikan pengalaman saya menggunakan semua operator-operator yang sudah saya sebutkan di atas.

Menggunakan Flash sejak Oktober 2010 sampai saat ini Maret 2011 berarti sekitar 5 bulan saja saya sudah berlangganan.

Pada saat pertama kali, saya ke gerai Halo untuk minta berlangganan Flash dari Halo, ternyata persyaratan saya ga memenuhi :( akhirnya ya terpaksa pake ini dulu. Saya hanya memakai kartu dari simpati kemudian menggunakan paket 30 hari, itupun karena ngikutin dari mbak-mbaknya juga. Kalau dihitung-hitung, lebih baik menggunakan kartu Simpati atau AS saja, karena perdananya juga lebih murah, hanya sekitar 5000 rupiah.

Ada 3 paket yang disediakan melalui *363# yaitu:
1. Unlimited 14 hari, kuota 100MB (setelah itu turun ke 64kbps) rp 50.000
2. Unlimited 30 hari, kuota 500MB (setelah itu turun ke 64kbps) rp 100.000


3. Unlimited 30 hari, kuota 1.5GB (setelah itu turun ke 64kbps) rp 200.000

Tolong koreksi kalau ada yang salah :)

Dari ketiga pilihan di atas, yang paling menarik adalah pilihan kedua. Pengalaman saya sendiri, 500MB itu habis hanya dalam satu malam, max 2malam. Saya gunain untuk browsing biasa sebenarnya, hanya saja tab yang dibuka selalu banyak sekali

Saya menggunakan opsi yang kedua, jadi saya membahas yang 100rb/bulan. Untuk kecepatan, yakinlah anda akan mendapatkan kecepatan super cepat pada pagi hari sampai jam 6.30an :D Sama seperti provider lainnya, kecepatan akan turun saat jam-jam sibuk, apalagi malam minggu, beuh :(

Awal-awal anda berlangganan mungkin akan sedikit tidak stabil koneksinya (modem cukup berpengaruh) tapi begitu lebih dari 3bulan saya merasakan koneksinya sangat stabil alias tetap konek tanpa putus-putus, sinyal juga selalu dapat HSDPA atau minimal pasti dapat 3G full bar (saya di daerah Kab. Bekasi).

Kelebihan menurut pribadi:
- Murah, coba bandingkan kalo ke warnet, 2500/jam x 15jam x 30 hari = 1.125.000 hehe
- Stabil, awal-awal berlangganan mungkin agak rewel.
- Cepet, pas pagi :p

Kekurangan:
- Mahal, kalo 50 ribu bisa sebulan asik.
- Buat download kadang lumayan kadang leletnya ampun naudzubillah.

sumber informasi :