Korupsi
, satu kata ini memang sudah sangat cukup terkenal di seluruh dunia. Dan memang
sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga semua orang mungkin diseluruh dunia.
Acara bergengsi di sebuah media televisi yang merupakan sebuah acara yang
mendidik unutk di nonton lalu acara ini
mengangkat sebuah judul tenang korupsi merajalela di negeri kita.negara
Indonesia, negara yang kaya akan sumber alam dan warisan budaya, dan sampai
saat ini belum terlepas dari belenggu korupsi. Apa mungkin sudah mendarah
daging ya? Fenomena korupsi ini semakin hebat saja kelihaiannya sebagai “tukang
garuk yang tak kelihatan” sehingga menghambat proses pemerataan hasil
pembangunan secara adil di Indonesia. Bukan hanya di negara kita saja, bahkan
di negara-negara berkembang lainnya juga mengalami masalah yang sama dengan
kita. Korupsi dan rombongan keturunannya (kolusi, nepotisme, dikriminasi
diam-diam, sogok, suap, pemerasan dan penipuan), hingga tak ada satupun orang
termasuk para politisi yang jujur dan bersih sanggup untuk memberantasnya.
Padahal semua orang di dunia ini setuju jika para koruptor diberantas habis.
Namun persoalannya, memang tidak bisa dihadapi dengan statemen belaka. Untuk
segmen film “ kita versus korupsi “ yang di rangkup dalam 4 film pendek itu
sangat bagus untuk semua kalangan di negeri kita ini. Ternyata tidak hanya
dilembaga pemerintahan dari wilayah ,kabupaten yang merajalela untuk berbuat
korupsi ternyata dari diri kita sendiri pun dapat berbuat hal demikian serupa
,misalkan dari hal hal terkecil seperti melebihkan uang buku yang
seharusnya,membohongi diri sendiri, tidak bersikap juur terhadap orang tua dan
orang lain. Itu termasuk korupsi dari hal terkecil yang kita alami. Saya sangat
bangga sekali terhadap kepala sekolah SMP kanisius Jawa tengah yang menerapkan
kepada siswa/siswi di sekolah nya untuk belajar dari hal terkecil untuk tidak
berbuat hal – hal yang berbau korupsi dan menerapkan sikap kejujuran kepada
siswa/siswi disekolahnya. Apalagi yang cukup memprihatinkan dari negara kita
ini, apapun untuk mendapatkan suatu keinginan yang instan atau cepat
terselesaikan secara singkat, misalnya untuk mengurus perpanjang
STNK,SIM,PASPORT,dan dokumen – dokumen lain nya agar di selesaikan secara cepat
budaya orang indonesia pasti akan menyongok secara pasti dan tepat.
Dalam
hal ini korupsi bisa dihilangkan dengan mengembangkan sebuah budaya tandingan
seperti nilai-nilai agama. Setiap agama pasti mengembangkan nilai kerja keras,
tanggung jawab, rasa bersalah dan lain-lain. Nah, inilah tantangan kita
bagaimana kita dapat mengajarkan dan menerapkan nilai-nilai tersebut kepada
masyarakat dengan cara yang lebih fresh. Sebagai contoh, kita mengusahakan
nilai kerja keras dalam masyarakat. Kita berusaha berfikir bahwa kita akan
lebih bahagia jika kita bisa menikamti hasil jerih payah yang merupakan buah
dari kerja keras kita sendiri bagaimana caranya menanamkan kebudayaan anti
korupsi. Dan setelah itu kita menularkan dan mengajak orang di sekitar kita,
dengan cara halus, dan dapat meyakinkan orang di sekeliling kita, bahwa korupsi
itu tidak baik, karena korupsi sama dengan mencuri yang berarti merampas hak
orang lain atau mengambil sesuatu yang bukan milik kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar